Anak-anak Istimewa

Sering kali aku teringat dan sangat merindukan Edo, Joey, Wira, Hanif, Ela, Kukuh, Hamzah, Yani, Buce, Yobis, Anto, Gian, Yayang, Marista, Haris, Candra.

Mereka adalah guru-guru istimewa pertamaku.

Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dengan spektrum autisme dengan tingkat autisme yang beragam. Namun ada pula anak-anak dengan kebutuhan khusus lainnya. Yani adalah seorang anak yang lahir dengan kelumpuhan otak (cerebral palsy). Pernah suatu kali, Yani sakit, kira-kira satu minggu tidak masuk sekolah. Rupanya, selama satu minggu itu Yani berkali-kali mengalami kejang. Ketika akhirnya Yani masuk sekolah lagi, ia tak bisa lagi berjalan. Namun Yani tak pernah patah semangat, dalam kurun waktu kira-kira 2 minggu ia sudah mulai bisa berjalan lagi.

Yayang belajar warna merah selama 1 bulan, warna biru selama 1 bulan, lalu melupakan semuanya dalam 1 hari.

Telingaku pernah digigit Haris sampai membiru, karena Haris masih butuh banyak latihan untuk mengendalikan dirinya.

Marista, pernah bisa berbicara di usia 1 tahun lalu stelah itu ia mengalami kemunduran dalam tumbuh kembangnya. Di usia 3 tahun ia tidak bisa bicara. Di depan kaca, setelah 1 bulan bersekolah dengan terapi-terapi wicara, Marista kembali bisa mengucapkan "Mama."

Ah, usiaku hanya 19 tahun waktu itu.
Dan mereka 3-5 tahun.

Sekarang mereka sudah beranjak 20 tahun.
Yobis menjadi teman adik sepupuku. Sekarang ia sedang kuliah. Ya, dia bersekolah dan sekarang dia kuliah!

Joey juga sudah beranjak 20 tahun, ia masih bersekolah di Manchester.
Kepada teman-teman dekat aku sering becerita tentang mereka. Dengan rasa rindu yang amat sangat...

Ah... suatu masa yang paling indah dalam hidupku...
God is way way too good

Comments

Popular posts from this blog

Kasih Tuhan di km 63

Telinga

Lintang