Posts

Showing posts from September, 2017

Catatanku Kecil Tentang "Middlesex" - Winner of the 2003 Pulitzer Prize for Fiction

Image
Lega dan puas adalah perasaan yang menguasai diri saya ketika lembar terakhir novel ini selesai saya lahap. Bahkan saya pun kaget dengan reaksi saya sendiri ketika sampai pada halaman terakhir. Kira-kira begini isi pikiran saya waktu itu, "Oh, ini sudah selesai ya. Ahhhh ...." Saya tak menyangka cerita itu akan berakhir di titik itu dengan adegan itu. Ya, buku ini pada akhirnya berhasil memenangkan hati saya setelah jatuh bangun proses membacanya. Buku ini saya beli karena termakan "iklan" pada Oprah Winfrey Show pada suatu hari di tahun 2008. Lama, setelah buku ini pertama diterbitkan pada tahun 2002 oleh Bloomsbury Publishing dan meraih Pulitzer Price for Fiction pada tahun 2003. Salah satu hal yang membuat saya bertekad memiliki buku ini adalah pengakuan Jeffry Eugenides saat diwawancarai oleh Oprah Winfrey bahwa ia membutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk melakukan riset dan menulis. Ya, akhirnya pada Mei 2008 saya memiliki buku ini. Dibeli di salah satu toko b

Anakku oh Anakku

Mama: Mama suaranya ilang e (dengan suara yang hilang timbul karena batuk) Randu: Kenapa? Mama: Batuk Randu: Oooooo... Mama suaranya ilang soalnya kebanyakan ngomong bahasa Inggris po?? NYAHAHAHAAHAHAHA yo apik iki analisane Jogja, 22 September 2017

Reuni STKM

Image
Papa saya pernah bersekolah di sini STKM namanya. Sekolah Tinggi Kedokteran Malang, cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya saat ini. Bersekolah menjadi dokter. Profesi yang katanya tidak dicita-citakannya, tapi ditekuni karena permintaan orang tuanya. Ya, dia berhasil menunaikan tugasnya sebagai dokter yang baik, yang tidak mau memalsukan surat keterangan dokter, yang menolong semua orang tanpa kecuali, yang tidak menari bayaran terhadap mereka yang tidak san ggup membayar, hingga ia menutup usianya pada saat senja belum begitu merah.  Saat Papa saya bersekolah di STKM ini pula ia menemukan jodohnya. Suatu hari ada seorang kawannya berulang tahun. Ia diundang pada perayaan ulang tahun di rumah kawan perempuannya sesama mahasiswa STKM. Kawan perempuannya itu mempunyai dua adik. Satu perempuan, satu laki-laki. Adik perempuannya itulah yang akhirnya menjadi pendamping hidupnya, Mama saya. Beberapa saat lalu Mama saya diajak kakaknya, kawan perempuan Pap

Sebelum Menyoal Pajak

Ada seorang ibu yang mempunyai banyak utang. Hingga usia senjanya ia harus bekerja sebagai buruh demi melunasi utang-utangnya. Suatu hari salah seorang kerabatnya menelepon, mengabarkan kalau salah satu sepupunya yang hidup di tanah rantau jatuh sakit. Pada orang-orang ia bercerita tentang sepupunya yang sakit itu. Tentang sepupunya yang fisiknya cacat tapi tak pernah mengeluh bekerja menjadi kuli angkut di pasar. Tentang sepupunya yang disuka banyak orang karena bisa diandalkan. Sang kerabat memohon bantuan uang tiga juta banyaknya untuk pengobatan sepupu yang sakit. Ibu itu pergi kepada penjaminnya, memohon bantuan untuk memperbesar jumlah utangnya. Ditambah tiga juta lagi untuk pengobatan sepupunya yang sakit di tanah rantau. Ya, penjaminnya. Karena ia buruh dan bank tak lagi percaya pada kemampuan mengangsurnya. Tak lama, pinjaman tiga juta rupiah bisa dicairkan. Berseri-seri wajah si ibu hendak mengirim bantuan biaya pengobatan untuk sepupunya. Biaya pengobata