Catatanku Kecil Tentang "Middlesex" - Winner of the 2003 Pulitzer Prize for Fiction

Lega dan puas adalah perasaan yang menguasai diri saya ketika lembar terakhir novel ini selesai saya lahap. Bahkan saya pun kaget dengan reaksi saya sendiri ketika sampai pada halaman terakhir. Kira-kira begini isi pikiran saya waktu itu, "Oh, ini sudah selesai ya. Ahhhh ...." Saya tak menyangka cerita itu akan berakhir di titik itu dengan adegan itu. Ya, buku ini pada akhirnya berhasil memenangkan hati saya setelah jatuh bangun proses membacanya.

Buku ini saya beli karena termakan "iklan" pada Oprah Winfrey Show pada suatu hari di tahun 2008. Lama, setelah buku ini pertama diterbitkan pada tahun 2002 oleh Bloomsbury Publishing dan meraih Pulitzer Price for Fiction pada tahun 2003. Salah satu hal yang membuat saya bertekad memiliki buku ini adalah pengakuan Jeffry Eugenides saat diwawancarai oleh Oprah Winfrey bahwa ia membutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk melakukan riset dan menulis. Ya, akhirnya pada Mei 2008 saya memiliki buku ini. Dibeli di salah satu toko buku Periplus di Jakarta.

Sesaat setelah membeli saya mulai membacanya. Kira-kira sampai bagian ke-4, saya menyerah. Lalu saya meletakkan buku ini ke dalam rak, dan ia teronggok di sana hingga 9 tahun lamanya. Sampai saya kembali melanjutkan membacanya tahun ini. Diksi yang dipakai dalam buku ini cukup rumit, sehingga seringkali saya harus membuka kamus. Namun, kali ini saya tak putus asa. Saya terus membaca dan akhirnya terbiasa dengan diksi indah yang dipakai penulis. Dan saya mulai terhanyut dalam tiap adegan-adegan ceritanya.

Kisah diceritakan dari sudut pandang Cal Stephanides yang berusia 41 tahun dan tinggal di Eropa. Cal bercerita mewakili 2 "jenis" dari dirinya sendiri, yaitu Calliope Helen Stephanides, seorang anak perempuan yang lahir pada Januari 1960 di Detroit dan dari sudut pandang dirinya yang sekarang, yang telah terlahir kembali sebagai laki-laki pada Agustus 1974 dekat Petoskey, Michigan.

Cal terlahir dengan "Gender Identy in 5-Alpha-Reducatease Pseudohermaphrodytes." Salah satu bentuk kelainan seksual. Manusia berkelamin ganda. Hermaprodit.

Dari sudut pandangnya, Cal bercerita tentang sejarah keluarganya yang berasal dari Yunani. Tentang perkawinan antarsaudara (incest) yang terjadi pada kakek neneknya dan pada kedua orang tuanya. Tentang peperangan dan konflik yang terjadi silih berganti yang mengiringi transformasi dirinya.

Menarik, ketika Cal berbicara tentang Callie, ia tidak menggunakan kata ganti "I" yang ia pakai di seluruh cerita. Ia menggunakan kata ganti "she" atau menyebut namanya, "Callie." Ini menurut saya behaasil menunjukkan bahwa pada akhirnya Cal terlah berhasil berdamai dengan dirinya sendiri dan menerima transformasi dirinya.

Proses riset mendalam yang dilakukan penulis juga terbaca pada setiap detil cerita. Baik dari sisi sejarah, medis, maupun dari segi sosial-budaya. Dari sisi medis, penulis berhasil menggambarkan dugaan penyebab terjadinya kelainan seksual yang dialami Cal dengan membuat silsilah keluarga dengan sejarah incest. Pun, terjadinya incest pada keluarga itu disertai dengan alasan-alasan historis yang masuk akal sehingga tidak terkesan terjadi begitu saja, atau hanya sekedar karena alasan perasaan yang tak dapat dijelaskan.

Pada momen-momen Callie bertransformasi menjadi Cal, kehidupan remaja dan bisnis seks di Amerika pada tahun 1970-an, banyak diungkap. Cal yang sempat secara tak senagaja membaca jurnal yang ditulis oleh Dokter Luce yang menangani kelainan seksualnya seketika terjebak dalam rasa putus asa, depresi dan kebimbangan yang luar biasa sehingga akhirnya ia memutuskan untuk melarikan diri dari kedua orang tuanya. Mengambil uang simpanan orang tuanya, membawa baju seadanya, memotong rambutnya pendek-pendek. Membeli baju-baju "laki-laki". Belajar buang air kecil di toilet pria yang tidak ia sukai, dan mengalami kebingungan ketika menggunakannya karena bagaimanapun ia butuh duduk di atas toilet ketika buang air kecil karena "penis"-nya yang serupa klitoris yang terlalu besar tak memiliki lubang seperti laki-laki pada umumnya. Oh ya! Adegan-adegan ini penuh pergolakan. Pembaca bisa merasakan betapa bimbangnya perasaan Cal, betapai bingungnya ia terhadap identitas gendernya.

Pada perjalanan kaburnya dengan cara menumpang macam-macam kendaraan, Cal pergi melintasi kota dan negara bagian dalam kurun waktu beberapa bulan. Dan dalam waktu yang singkat itu Cal mengalami banyak hal. Seorang sopir truk yang gay berusaha memperkosanya. Ada pula beberapa orang yang berusaha menelanjanginya ketika ia ikut bergabung dalam kumpulan pemuja grup band underground yang terkenal di masa itu. Percobaan perkosaan itu berakhir dengan teriakan-teriakan jijik yang dilontarkan oleh orang-orang yang menelanjanginya. "Freak!" yang menjatuhkan Cal lebih dalam lagi. Sehingga akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi oleh seseorang yang pernah memberinya tumpangan. Ternyata orang itu adalam pemilik bisnis seks. Cal menjadi salah satu pemainnya, pertunjukkan manusia hermaprodit dalam tabung berisi air. Gosh! It was so sad.

Saya tidak akan menceritakan akhir dari cerita ini tentu saja, Anda harus membaca sendiri dan meresapinya adegan demi adegan. Tapi saya ingin memberi tahu kalau pada saat Cal berumur 41 tahun ia berkencan dengan seorang perempuan bernama Julie Kikuchi dan Middlesex adalah nama pemukiman tempat tinggalnya pada masa kecilnya. Betapa hebatnya penulis memilih nama sebuah pemukiman yang bisa mewakili keseluruhan cerita ini. 

Pilihan diksi penulis yang tak mudah diikuti oleh pembaca yang menggunakan bahasa Inggris sebagai foreign language seperti saya memang menjadikan proses membaca tak terlalu mudah. Tapi di atas semua itu, esensi dari kisah ini tetap melampaui segala macam diksi yang dipakai dan berhasil meresap di setiap sinapsis otak saya. Lebih dari itu, walaupun buku ini sudah terbit sejak tahun 2002 dan saya baru berhasil menamatkannya di tahun 2019 saya mau bilang, "It's worth reading! Splendid! Please read!"

Yogyakarta, 28 September 2017



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kasih Tuhan di km 63

Telinga

Lintang