Takbir Keliling
Randu dan Eda melompat-lompat gembira menyaksikan rombongan demi rombongan takbir keliling yang melintas. Ada rombongan yang membawa gunungan. Ada rombongan yang membawa tiruan tugu Jogja. Ada rombongan yang membawa patung Semar. Demikian juga dengan kostumnya, ada beberapa rombongan yang Bapak-bapaknya mengenakan surjan, ada pula yang jadi Hanoman. Temanya Jogja banget. Asyik sekali. "Allahu akbar walillahilam," begitu lantunan yang menyertai langkah peserta takbir keliling. Lantunan doa itu terasa dekat. Ya, dekat dan tenang. Setidaknya saya mengerti bahwa Allahu akbar itu berarti Allah Maha Besar. Dan semua makhluk di bumi sesungguhnya mengamini hal.yang serupa dan mengungkapkannya dalam.berbagai macam bahasa. Sedihnya, mungkin di tempat yang lain di waktu yang lain, seruan "Allahu akbar" yang indah itu bisa jadi identik dengan trauma, dengan ketakutan, kesedihan, bahkan kematian. Sungguh sangat sedih. Saya seorang Katolik, dan sampai d