PRIA-PRIA BERLARS HITAM DAN NATAL
Natal tahun ini, kami memilih untuk merayakanya di Pertapaan Karmel, Ngadirekso, Malang. Merayakan sesungguhnya tak terasa terlalu tepat, mungkin menghayati lebih enak di hati, karena Natal bukan sekedar pesta atau tradisi tapi kelahiran-kelahiran iman dalam jiwa manusia. Oleh para rohaniwan di pertapaan ini hati diumpamakan palungan, tempat makan ternak konon tempat lahir bayi Yesus. Hari Natal sendiri dimaknai bukan kelahiran fisik semata tapi lebih kelahiran baru dalam hati masing-masing pribadi. Sudah siapkah palungan hati kita menerima Dia? Dengan demikian segala macam perdebatan tentang tanggal 25 Desember dipilih sebagai hari Natal menurut sejarah dengan berbagai pertimbangan politis langsung bisa dihentikan. Tak peduli kapan tanggalnya tak jadi masalah bukan? Yang terpenting ada Tuhan lahir baru dalam hati. Tempat ini bagiku seperti oase tempat mereguk kekuatan ilahi buat rasa-rasa tak enak khususnya takut dan cemas. Derai-derai air mata biasa tertumpah men