Rindu Manual


Jadi begini ceritanya.
Waktu liburan kemarin, tiba-tiba saja HP-ku berkedip-kedip lalu mati. Disambung dengan daya juga tidak mau mengisi baterai lagi. Tamatlah sudah HP-ku.

Tidak terlalu khawatir dan kemrungsung karena sebagian besar data sudah tersimpan di google drive dan kartu memori. Tapi ada satu yang bikin resah. Akun GO-JEK. Pada HP itu akun GO-JEK-ku terdaftar dengan nomor HP lama yang sudah hangus tak terurus. Walhasil, ketika akan masuk dengan HP cadangan, akun GO-JEK tak dapat diakses lagi.

Wah, kalap juga aku. Karena akun ini lumayan sering kugunakan sebagai dalih efektivitas waktu dan kepraktisan alias mrantasi dan males. Ketik-ketik ketik makanan datang, ketik ketik ketik tukang pijet datang, ketik ketik ketik obat terbeli. Wah, pokoknya super enak, super malas, super kuper.

Nah, tentu saja to aku berusaha memulihkan akun itu. Karena nomor HP lama memang sudah hangus, sedangkan untuk masuk ke akun, sistem GOJEK mempersyaratkanku untuk memasukkan kode rahasia yang dikirim melalui pesan singkat ke nomor itu. Ya,jelas tidak bisa wong nomor sudah hangus. Terus aku menggerutu dan mencak-mencak. Terus mataku jelalatan memandangan layar mencari-cari bantuan. Ah ada tanya tanya di pojok layar, yang lalu mengantarku ke nomor yang bisa dihubungi di kantor GOJEK di ibu kota sana. Hore!

Nah, terus aku ngobrol sama Mas Operator. Katanya bisa diganti nomor HP-nya. Wah syukurlah. Nanti aku bisa ketik, ketik, ketik lagi lalu datang kopi dan makanan-makanan kesukaanku. SI mas bilang, nanti ada email dibalas saja. Ah gampang! Tentu saja, otomatis kan harusnya gampang gitu.
Aku segera menuju kotak surat elektronikku. Nah, itu dia sudah datang suratnya. Cepat, tidak perlu Pak Pos segala, Kubaca, wah aku diminta kirim data dan kirim foto identitas. Aku nggrundel lagi. Wew, ribet lagi nih! Tapi kukirim juga. Itu tanggal 1 Januari 2020.

Ternyata email tidak juga sampai ke kotak surat kantor GOJEK. Suratnya antre terus di kotak suratku. Lho, apa butuh Pak Pos ya. Waduh gawat!

Sampai hari ini akhirnya aku menelepon lagi ke kantor GOJEK . Kali ini mbak-mbak. Katanya kesalahan terjadi pada kotak suratku. Lho! Kenapa kotak suratku. Walah, ternyata memorinya tidak cukup. Ada-ada saja. Harus kubuka laptop dan mengirim ulang dari sana. Sudah seminggu lho aku nggak pakai GO-JEK.

Terus datang email balasan. Katanya aku arus menyertakan riwayat 2 order terakhir dan bukti pembelian GOPAY. Waduh! Mana aku ingat. Aku telponan lagi sama Mbak Operato sambil ngomel. Duh, kasihan Si Mbak yang nggak salah apa-apa. Katanya yang penting sertakan aja bukti pembelian GOPAY. Wew! Baiklah repot banget nyari-nyari buktnya di riwayat transferan. Dan akhirnya ketemu dan kukirim. Sekarnag masih menunggu email balasan.

Lalu aku tiba-tiba insyaf dan rindu sekali dengan hari-hari tanpa gadget, tanpa GOJEK. Jalan ke warung beli jajan, ngobrol sebentar dengan pemiliknya, di tengah jalan ketemua teman, rumpi sebentar bosan hilang.

Ahh.. bagaimanapun aku merindukan dunia manual ... di mana manusia hidup dengan lebih manusiawi

Comments

Popular posts from this blog

Kasih Tuhan di km 63

Telinga

Lintang