Surat Cinta Buat Eda


Aku cemas dari waktu ke waktu
Waktu berat badanmu tidak sesuai dengan umurmu
Waktu kamu tidak mau banyak makan
Waktu kamu dirawat di rumah sakit


Aku cemas dari waktu ke waktu
Ah, bukan, aku tak hanya cemas
Orang-orang menyebutnya post partum depression
"Karena aku begitu mencintaimu?" Tanyaku dalam hati.

"Tidak," kataku sendiri.
Aku cemas karena aku takut terluka.
Post partum depression mampir karena aku ingin disebut ibu yang super.

Aku kira aku begitu mencintaimu, tapi maaf, Nak, aku lebih mencintai diriku sendiri.
Tapi kamu mencintaiku tanpa syarat
Kamu tertidur pulas dalam pelukanku yang berjiwa rapuh ini
Kamu percaya padaku sepenuhnya
Kamu mencintaiku waktu aku tertawa, atau marah atau menangis
Kamu mencintaiku saat aku sehat maupun sakit
Kamu selalu menanti-nanti waktu bermain denganku walaupun tak jarang aku menundanya karena aku terlalu asyik bekerja

Kamu, Nak, yang selalu mencintaiku tanpa syarat.
Air mataku kutumpahkan untuk meratapi diriku sendiri dan meratapi kamu yang tidak berhasil kucintai.

Aku mulai bertanya-tanya pada Tuhan.
Pertanyaannya selalu diawali dengan "Kenapa?" Dan berakhir dengan "Bagaimana?"
Lalu aku menyerah

Biarlah, Nak. Biarlah aku mencintai diriku sendiri. Karena Dia berbisik dalam hati kecilku bahwa aku hanya perlu belajar menerima segala sesuatunya. Lalu, aku bisa mulai belajar sungguh-sungguh mencintaimu.

Berjalanlah selalu bersamaNya, Nak. Sementara itu aku akan terus belajar untuk menerima dan sungguh-sungguh mencintaimu. Aku rasa itu bukan hal yang sangat sulit karena aku sudah jatuh cinta padamu sejak kamu hanya sebentuk gumpalan darah yang berdenyut dalam rahimku.

On your 3rd birthday, 17 November 2016
Teruntuk anakku Eda

Comments

Popular posts from this blog

Kasih Tuhan di km 63

Telinga

Lintang