Mamaku


Kata Mamaku, waktu beberapa orang dari kantor tempat aku pernah bekerja bahwa aku mengalami kecelakaan yang cukup serius di sebuah jalan tol di Jakarta, ia tidak bisa tidur. Ia berulang kali mengatur baju-bajuku dan baju-bajunya yang akan dibawa ke Karawang menjengukku keesokan harinya, sambil menelepon sepupuku. Itu terjadi pada tahun 2007. Lalu selama setahun kemudian aku dan Mamaku suka berjalan-jalan ke mall atau sekedar cari makan saat kami jenuh di rumah. Mamaku yang mendorong kursi rodaku. 

Hanya sekali aku melihat Mamaku meneteskan air mata saat Papaku dirawat di rumah sakit menjelang akhir hidupnya. Katanya, "Leukemia katanya." Setelah itu dia sibuk mencuci pakaian, sibuk merawat Papa yang terbaring di rumah sakit. Sibuk mencarikan Romo atau biarawan untuk mendoakannya. Sekaligus sibuk mencarikan obat untukku yang sakit maag saking stresnya. Papa yang waktu itu sudah kesulitan bicara suka mengacungkan jempolnya pada Mama. "Mama itu hebat," bisiknya. Itu terjadi pada tahun 2000-2001.

Menjelang kelahiran Randu, Mamaku sedang sakit batuk yang cukup hebat. Tapi Mamaku tidak cuma datang ke rumah sakit menunggui cucunya lahir, dia juga membersihkan rumah, mencuci pakaian, mengganti sprei. Walhasil, ketika kami pulang ke rumah bersama bayi Randu kamar sudah sangat wangi dan bersih dengan sprei baaru yang dibelinya. Demikian juga waktu kelahiran Eda. Sprei Mickey Mouse baru sudah terpasang rapi waktu kami pulang. Daun dil, daun katuk, sawi pahit juga sudah disiapkannya.
\
Waktu tiba-tiba aku harus dirawat di rumah sakit dan menjani operasi karena perlengketan usus, Mamaku yang mengasuh anak-anakku dengan segala kerepotannya. Aku dirawat 12 hari lamanya. Itu terjadi tahun ini, 2016.

Mamaku, ibu rumah tangga. Mamaku punya pekerjaan terpenting di dunia. Mamaku rajin berdoa, dia bisa melewati semuanya.

On your 67th Birthday, 19 November 2016
Untuk Mamaku

Comments

Popular posts from this blog

Kasih Tuhan di km 63

Telinga

Lintang