Pertama Kali Membacakan Hadiah Istimewa untuk Putri

Potone Yulia Loekito. Potone Yulia Loekito.

"Siapa suka Princess?"
Beberapa anak mengangkat tangan.
"Barbie," katanya.
"Putri Salju," sahut satunya.
.
.
Putri-putri atau pangeran dari Indonesia memang sangat jarang disebut oleh anak-anak, karena berbagai macam putri dari antah berantah memenuhi ruang dengar dan lihat mereka sehari-hari.
.
.
Ketika aku menunjukkan sampul buku Hadiah Istimewa untuk Putri dan meminta mereka menebak dari mana asal Putri ini. Tak ada satupun yang menjawab dengan benar, bahkan beberapa anak yang lebih besar berusia 11-13 tahun juga tak tahu.
.
.
"Putri ini dari Bengkulu, " aku menjelaskan. Kutanya lagi, Bengkulu ada di pulau mana di Indonesia? Lagi-lagi semua terdiam dengan pandangan mata ke sana kemari. Salah seorang Kakak panitia menjawab, "Di Sumatera."
.
.
Sabtu lalu adalah kali pertama aku mendongengkan Hadiah Istimewa untuk Putri untuk sekelompok anak. Dan sepanjang bercerita aku berulang kali menemukan momen " Duh Gusti!"
Pertama, betapa pentingnya keberadaan buku-buku yang memuat budaya lokal seperti ini. Anak-anak Indonesia sungguh perlu dikembalikan pada akar budayanya sebelum pucuk-pucuk daunnya layu dan mengering.
.
.
Kedua, proses pembuatan buku yang luar biasa rumit dengan proses revisi yang mengerikan, ternyata memang membuat buku ini jadi luar biasa. Jalan ceritanya sangat enak dibaca, gambarnya sangat enak dilihat. Duh, Gusti! Aku tidak mengira kalau dengan membacakan cerita yang hanya 24 halaman ini aku bisa bercerita panjang lebar tentang seluk beluk si Putri Serindu, Anak Lumang, dan bubu perangkap ikanberkat proses revisi yang tanpa ampun. Tak sadar aku juga belajar sangat banyak tentang tanah Rejang yang belum pernah aku kunjungi.
.
.
Duh Gusti, pengalaman pertama mendongengkan cerita ini jadi pengalaman yang menampar dan penuh syukur. Belum banyak yang aku tahu tentang Indonesia, belum banyak yang bisa kubagi pada generasi selanjutnya. Tapi aku makin yakin kalau aku sungguh cinta Indonesia dengan semua kekurangan dan kelebihannya.
.
.
Terima kasih Bu @ria_santati @riasantati sudah kasih kesempatan buat bercerita di sini.

Festival payung, Prambanan, 7 September 2019
.

Comments

Popular posts from this blog

Kasih Tuhan di km 63

Telinga

Lintang